SMKN 6 Kota Malang memiliki program PKL (Praktik Kerja Lapangan) alternatif berupa pengembangan wirausaha.
PKL alternatif yang diberi nama Kopi Vokasi 6 ini adalah warung kopi di depan sekolah yang digerakkan siswa kelas XI yang PKL di sekolah.
Kopi Vokasi 6 sudah jalan tiga bulan dengan dana awal dari sekolah Rp 2 Juta
“Input personelnya adalah siswa yang ada masalah di dunia industri dan ada yang dari keluarga kurang mampu. Dimana untuk menjangkau lokasi PKL ada kendala transportasi. Kami sudah cek ke rumahnya. Sehingga minta PKL di sekolah,” jelas Fatah Nasikh, Waka Humas SMKN 6 Kota Malang pada suryamalang.com, Kamis (7/1/2021).
Jumlah siswa yang terlibat di Kopi Vokasi 6 ada tujuh siswa.
Dikatakan, ide awalnya dari Sulaiman Sulang, staf humas yang menjadi guru pembimbing mereka.
Namun buahnya kini, kegiatan wirausaha itu sedang dinilai salah satu BUMN agar bisa mendapat pendanaan dan pembinaan.
“Mudah-mudahan dapat. Saat ini sedang dinilai untuk mendapat CSR,” kata Fatah.
Dengan usaha yang sedang berjalan, maka memudahkan sekolah mengajukan proposal untuk CSR.
Adanya PKL alternatif ini disebutnya sebagai pengejawantahan program Merdeka Belajar.
“Esensi Merdeka Belajar ini kan multi aspek. Kami menginisiasi di satuan pendidikan dengan kegiatan ini,” kata dia.
Dengan begitu siswa tetap mendapat pengalaman langsung selama PKL.
Warung kopi dilengkapi dengan gerobak dan ada meja kursi.
Jika sebelumnya diberlakukan shift, namun kini tidak lagi. Hanya ada satu shift.
Sejauh ini perkembangan keuangannya positif meski pendapatannya belum terlalu tinggi.
Tapi sudah ada keuntungan.
“Untuk makanan dan minuman belum dikembangkan banyak. Anak-anak saya minta fokus di situ dulu,” katanya.
Nama-nama menunya unik-unik. Sulaiman menyebut antara lain Teh Karo Jahe (TKJ), Roti Panggang Lezat (RPL), Telur Ayam Bakar (TAB), Mi Endog Sama Irisan Nuget (Mesin), Tetes Kopi Racikan Oke (TKRO), Kopi Jahe Isi Jinten (KJIJ), Dadar Pake Isi Bebas (DPIB) dan lain-lain.
Sedang untuk harga jualnya terjangkau. Untuk kopi Rp 4000. Sedang mie rebus Rp 5000 tanpa telur. Jika pakai telur Rp 8000.
Selain belajar wirausaha, siswa juga tetap diberi porsi untuk praktik di laboratorium agar nilai akademis tetap ada.
Sementara siswa kelas XI lainnya tetap PKL di dunia industri.