Pada hari Selasa, 31 Oktober 2023, tiga alumni SMK Negeri 6 Malang jurusan Teknik Alat Berat (TAB), yaitu Nouval Kurniawan, M. Rizqy Walby, dan M. Rofiqi Qalbi, kembali ke almamater mereka untuk mengambil ijazah. Walaupun seharusnya dapat diambil pada bulan Agustus, ijazah mereka baru bisa diambil pada akhir Oktober. Hal ini disebabkan oleh tugas besar yang telah menunggu mereka sejak beberapa bulan lalu. Ketiganya harus berangkat ke Kalimantan Selatan untuk bekerja di PT Sapta Indra Sejati, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara. Mereka telah diterima sebagai mekanik, mengawali karier mereka sebelum lulus dari sekolah.
Pada bulan Januari 2023, para siswa jurusan Teknik Alat Berat mengikuti proses rekrutmen dari PT Sapta Indra Sejati yang datang ke sekolah. Proses seleksi ini melibatkan tes tulis, psikotes, wawancara, dan pemeriksaan kesehatan. Setelah melalui serangkaian ujian tersebut, mereka dinyatakan lulus dan harus menunggu hingga setelah wisuda pada bulan Mei untuk berangkat ke Kalimantan Selatan.
Mereka merasa sangat bangga karena telah mendapatkan pekerjaan sebelum lulus sekolah. Setibanya di Kalimantan Selatan, kebahagiaan mereka semakin bertambah karena pekerjaan yang mereka jalani sesuai dengan minat dan jurusan yang mereka tekuni, mendapatkan gaji yang besar meskipun sebagai pemula, serta fasilitas yang lengkap seperti tempat tinggal, makanan, tiket pesawat pulang pergi, uang cuti, jaminan kesehatan, insentif tahunan, dan Tunjangan Hari Raya. Yang lebih menarik, mereka juga mendapatkan mentor yang penuh pengalaman dan selalu siap memberikan bimbingan.
PT Sapta Indra Sejati memiliki pandangan bahwa karyawan adalah aset berharga yang harus dijaga kesejahteraannya, sehingga mereka memberikan fasilitas yang cukup mengesankan. Selain itu, para mekanik muda ini juga dihadapkan pada tantangan, seperti cuaca, adaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda, jaringan telekomunikasi yang terbatas, ujian mental, disiplin, dan bahasa.
Tantangan yang dihadapi oleh Nouval, Rizqy, dan Rofiqi ketika mereka memulai karier mereka di Kalimantan Selatan mencakup beberapa aspek yang perlu diatasi. Pertama, cuaca yang berbeda dengan Malang, dengan suhu yang lebih panas dan kondisi cuaca yang tidak selalu bersahabat, menjadi tantangan dalam adaptasi. Selain itu, berpindah ke daerah yang memiliki budaya yang berbeda memerlukan adaptasi terhadap lingkungan dan budaya setempat, termasuk berkomunikasi dengan orang-orang lokal dan memahami adat-istiadat. Masalah jaringan telekomunikasi yang tidak selalu stabil di daerah terpencil juga menjadi hambatan, terutama jika mereka bergantung pada komunikasi untuk pekerjaan mereka. Selain itu, hidup dan bekerja di lingkungan yang asing bisa menjadi ujian mental, sehingga menjaga kesehatan mental mereka menjadi penting. Disiplin yang tinggi diperlukan ketika mereka berada jauh dari rumah, baik dalam pekerjaan maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terakhir, bahasa yang berbeda atau dialek setempat mungkin menjadi tantangan dalam komunikasi, baik dalam interaksi sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Meskipun demikian, dengan kerja keras, adaptasi, dan semangat positif, Nouval, Rizqy, dan Rofiqi berhasil melewati semua hambatan ini dan mencapai kesuksesan di dunia kerja.
Nouval, Rizqy, dan Rofiqi memberikan pesan kepada adik-adik kelas di SMK Negeri 6 Malang yang bercita-cita untuk bekerja sebagai mekanik di perusahaan mana pun: “Persiapkan diri dengan baik, utamakan disiplin, tekun, mudah berbaur dan bersosialisasi, berinisiatif, proaktif, dan kuasai alat-alat kerja dengan baik.”
Saat ini, selain bekerja di PT Sapta Indra Sejati, mereka juga merintis usaha bersama di Malang. Mereka memiliki prinsip “biarkan uang yang bekerja untuk Anda” dengan upaya untuk menciptakan sumber penghasilan pasif. Ini adalah langkah yang patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Keberhasilan mereka sebagai mekanik muda yang sukses adalah bukti nyata bahwa persiapan yang matang, kerja keras, dan semangat wirausaha dapat membawa kita menuju keberhasilan di masa depan. Semoga cerita mereka memberikan inspirasi bagi para siswa SMK Negeri 6 Malang untuk mengejar mimpi dan meraih kesuksesan di masa depan.